Daftar 2017, Berangkat 2035
PALEMBANG - Kuota haji Sumatera Selatan (Sumsel), berpeluang kembali menjadi 6.300 untuk 1438 H/2017 ini. Seiring pemerintah Arab Saudi mengumumkan penghentian pemangkasan kuota haji Indonesia sebanyak 20 persen, sejak 2011 lantaran renovasi Masjidilharam. Dimana lima periode terakhir, kuota haji Sumsel berimbas menjadi hanya 5.040.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Al Fajri Zabidi MM MPdI, mengatakan, kuota tersebut dimaksimalkan dari negara Asia yang kuota tidak terpakai dari negara yang memang mayoritas non muslim. Hanya saja untuk kuota pasti tahun ini, Fajri mengklaim masih menunggu adanya keputusan resmi dari pemerintah Arab Saudi.
“Waktu dekat, Insya Allah ada keputusan,” ujar Fajri, usai kegiatan Jalan Santai Kerukunan, dalam rangka peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-71 Tahun 2017, start dan finis Kantor Kemenag Sumsel, kemarin (71/1).
Yang jelas, lanjut Fajri, jika keputusan tersebut disetujui maka, daftar tunggu jemaah haji akan berkurang. Saat ini waiting list di Sumsel, mencapai 18 tahun. Artinya, jika mendaftar tahun 2017, kemungkinan bisa berangkat tahun 2035. “Ya, paling tidak jemaah tidak menunggu lama,” katanya. Dikatakan, waiting list haji Indonesia terlama, hingga 27 tahun yakni Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Terkait jalan sehat, Aljari menambahkan, jalan sehat kerukunan diikuti ribuan orang perserta mulai dari masyarakat Kota Palembang, tokoh lintas Agama Sumsel, organisasi pemuda lintas Agama, kepengurusan FKUB. Hadir pula Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramanda Kiemas, dan perwakilan FKPD Sumsel lainnya.
Karenanya, kegiatan ini untuk memupuk dan menyerukan kepada masyarakat akan pentingnya mempertahankan kerukunan antarumat beragama yang saat ini di Sumsel sudah sangat baik. Kemudian, mempertahankan kerukunan umat beragama harus terus menerus menumbuhkembangkan rasa persaudaraan, persatuan, kebersamaan dalam keberagaman, saling menghargai dan menghormati antarsesama.
“Melalui kegiatan seperti jalan sehat ini merupakan cara untuk menjalin kebersamaan,” ungkapnya. Selain itu, kata dia, jalan sehat kerukunan ini sebagai seruan untuk menjaga harmonisasi kerukunan umat beragama di Sumsel, sehingga masyarakat harus optimis mempertahankan dan bahkan meningkatkan suasana kondusif Sumsel dan Sumsel zero conflict. “Kami sengaja mengajak seluruh tokoh lintas agama, dan masyarakat untuk turut menyemarakkan kegiatan ini,” ujarnya.
Dalam Jalan Santai Kerukunan kemarin, peserta yang berhak meraih hadiah utama sepeda motor, adalah H Busman. Dia pegawai Kanwil Kemenag Sumsel, yang sebentar lagi memasuki masa pensiun. “Alhamdulillah tidak menyangka akan mendapatkan sepeda motor,” ujar Busman sambil menggendong cucunya. Selain hadiah utama sepeda motor, jalan santai ini juga bertabur hadiah menarik lainnya di antaranya, lemari es, televisi, sepada gunung, voucher menginap di hotel dan hadiah hiburan lainnya.
Sementara Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki yang melepas Jalan Santai Kerukunan, mengatakan jalan santai adalah olahraga yang murah dan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain menyehatkan, kegiatan ini sebagai wadah mempererat silaturahmi antar masyarakat dan umat beragama karena melibatkan seluruh komponen masyarakat lintas agama.
Mengingat, kerukunan umat beragama merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga bersama-sama. Apalagi, di Sumsel kerukunan umat beragama menjadi prioritas yang selalu dijaga seluruh pihak termasuk seluruh lapisan masyarakat. Terbukti sampai saat ini tidak pernah terjadi kerusuhan antaretnis dan umat beragama di Sumsel. “Mari bersama-sama kita jaga Sumsel yang kondusif dengan terus menumbuhkan rasa persaudaraan dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama,” ajaknya.
(sumber:Sumatera Ekspres)